Jumat, 01 November 2013

makalah persaingan tanaman intra dan inter


MAKALAH
PERSAINGAN INTRA TANAMAN DAN INTER TANAMAN






Disusun Oleh :
Nama                : Widya Ariyanti
NIM                  : A420120075



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013


KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya makalah yang berjudul Persaingan intra tanaman dan inter tanaman. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang Persaingan intra tanaman dan inter tanaman.
            Dengan makalah ini kami mencoba memaparkan sedikit mengenai Persaingan intra tanaman dan inter tanaman .Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak,begitupun dengan makalah ini,oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.
            Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan mengenai materi Persaingan intra tanaman dan inter tanaman.


Surakarta,Oktober 2013

Penulis














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A.    Latar belakang................................................................................................... 1
B.    Rumusan masalah............................................................................................. 2
C.    Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
A.    Pengertian kompetisi........................................................................................ 3
B.    Persaingan Dalam Komunitas.......................................................................... 3
C.    Pengaruh Lingkungan  Terhadap Tumbuhan.................................................... 5
D.    Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman...................................................... 5
BAB III. PENUTUP............................................................................................................. 7
A.    Kesimpulan....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Organisme hidup di dalam suatu ekosistem yang didalamnya saling berinteraksi antar satu spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti kompetisi. Kompetisi  tumbuhan dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar tumbuhan, di mana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan.
 Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies. Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang terjadi pada tanaman yang sejenis maupun berbedaspesies.
 Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air  dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau (Vigna radiata) dan jagung (Zea mays).
Persaingan yang dialkukan oleh hewan sangat berbeda dengan persaingan pada tumbuhan. Pada dasarnya persaingan pada tumbuhan tidak dilakukan secara fisik tetapi akibat dari persaingan tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas keduanya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.     Apa pengertian dari kompetisi / persaingan ?
2.     Menjelaskan Persaingan Dalam Komunitas ?
3.     Apa pengaruh lingkungan terhadap tumbuhan ?
4.     Menyebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman ?

C.    TUJUAN
1.     Memahami pengertian dari kompetisi / persaingan ?
2.     Memahami Persaingan Dalam Komunitas ?
3.     Memahami pengaruh lingkungan terhadap tumbuhan ?
4.     Memahami hubungan atau interaksi sesama tanaman ?

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian kompetisi
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh.kompettisi sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik.
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam.
Kompetisi dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1.     Kompetisi intraspesifik yakni persaingan antara organisme yang sama dalam lahan yang sama.
2.     Kompetisi interspesifik yakni persaingan antara organisme yang beda spesies dalam lahan yang sama.
3.     Intraplant competition yakni persaingan antara organ tanaman, misalnya antar organ vegetatif atau organ vegetatif lawan organ generatif dalam satu tubuh tanama.
4.     Interplant competition yakni persaingan antar dua tanaman berbeda atau bersamaan spesiesnya (dapat pula terjadi pada intra maupun interplant competition).

B.    Persaingan Dalam Komunitas
Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi antara indifidu yang sejenis ataupun antara individu yang berbeda jenis. Persaingan yang terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi antara individu yang berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan interspesifik.
Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan. Setiap organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat hara, sinar matahari, dan lain – lain.Faktor-fator intraspesifik merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu.
     persaingan intraspesifik di gunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis. Persaingan intraspesifik terdiri atas :
1.      Persaingan aktivitas
2.     Persaingan sumber daya alam
Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-individunya secara bebas di kendalikan oleh hal – hal sebagai berikut:
1.     Perbedaan unsur hara
2.     Perbedaan sebab – sebab kematian
3.     Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun
4.     Kepekaan terhadap faktor – faktor yang mengendalikan sama dan pada waktu yang berbeda.
Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu :
  1. Jenis tanaman
Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki system perakaran yang menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air.


2.     Kepadatan tumbuhan
Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
  1. Penyebaran tanaman
Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.
4.      Waktu
       Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan tanggapan tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh kompetisi.

C.     Pengaruh Lingkungan  Terhadap Tumbuhan
        Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat  pada penampilan tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati.
D.    Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman
Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya.Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan  sesama tanaman  yaitu:
1.     Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini disebut juga alelospoli.
2.     Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati.
3.      Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang.

























BAB III
PENUTUP

A . KESIMPULAN
            Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya yaitu kemampuan biji atau tumbuhan tersebut untuk  bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain.Faktor eksternal yang menjadi perebutan antar tanaman diantaranya intensitas cahaya, unsure hara, suhu, air, oksigen , dan karbondioksida. Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis pertumbuhan tanaman diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara,angin, dan gangguan dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat  berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan fisiologis tumbuhan.
               Pada dasarnya kompetisi terbagi 2, yaitu: kompetisi inter spesifik yaitu kompetisi yang terjadi antara 2 individu atau lebih dalam spesies yang sama, dan kompetisi intra spesifik yakni persaingan yang tidak hanya terjadi pada 2 individu atau lebih dalam spesies sama. Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya kompetisi antara lain kehadiran suatu individu atau kelompok tanaman lain sehingga mengganggu tanaman tersebut untuk memperoleh bahan makanannya dan kuantitas / jumlah faktor pertumbuhan yang tersedia, kompetisi terjadi apabila ketersediaan faktor pertumbuhan jumlahnya terbatas sehingga tanaman tersebut harus mencari bahan makanan yang lebih banyak lagi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
                   masing-masing spesies memiliki kecepatan dalam menyerap unsur hara yang berbeda-beda, sehingga yang paling cepat menyeraplah yang akan lebih banyak mendapat unsur hara. Kompetisi intraspesifik terjadi pada penanaman monokultur dan kompetisi interspesifik terjadi pada penanaman polikultur. Semakin banyak jumlah tanaman maka semakin tinggi tingkat kompetisinya.







DAFTAR PUSTAKA

 Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
 Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta
Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium.
UI Press . Jakarta.
Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press  Yogyakarta
Odum, E.P. 1971. Dasar-dasar Ekologi (diterjemahkanTjahjono, S. dan Srigandono, B)            Yogyakarta: Penerbit Universitas Gajah Mada.
Setiadi, Dedi, Muhadiono, Ayip Yusron.1989. Penuntun Praktikum Ekologi.PAU
IlmuHayat IPB: Bogor.
Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-Press:            Jakarta